Monday, April 11, 2011

Preview Schalke vs Inter Milan: Schalke Waspadai Pertahanan Kokoh Inter Milan

Preview Schalke vs Inter Milan. Pada 1997, Schalke menjuarai Piala UEFA setelah menaklukkan Inter Milan di Giuseppe Meazza melalui adu pinalti. Pekan lalu, The Royal Blues mengulangi aksi yang sama (baca: Hasil dan Video Pertandingan Inter Milan vs Schalke).

Inter diunggulkan tapi Schalke mengalahkan I Nerazzurri 5-2 dan berpeluang ke semifinal Liga Champion 2010/11. Sungguh suatu keajaiban, di Bundesliga Schalke kudu berjuang melawan degradasi. Anehnya, mereka tampil luar biasa di DFB Pokal dan Liga Champion.

Bukan hanya sepak terjang Schalke di lapangan yang bergerak bak roller coaster, tapi juga kisah di luar lapangan. Di bawah rezim pelatih Felix Magath, sejumlah pemain macam Raul Gonzalez berhasil mencapai kondisi fisik yang fit. Sebagian justru terlempar di tim lapis kedua yang bermain di liga divisi empat.

Magath adalah seorang diktator sekaligus pelatih sukses. Namun, di Bundesliga, arsitek tim yang terlalu berkuasa sulit diterima anak buahnya. Klub Jerman diatur dengan cara lebih demokratis ketimbang di Premier League, yang notabene hampir seluruh kebijakan ditentukan oleh sang manajer.

Kisah Magath di Schalke dan Loui van Gaal di Bayern Muenchen menjadi buktinya. Kedua pria tersebut kehilangan pekerjaan dan salah satu faktor penyebabnya adalah sikap keras mereka pada pemain.

Sebagai pengganti Magath, Schalke menunjuk Ralf Rangnick guna menangani Raul cs. Ini merupakan kali kedua bagi pria berusia 52 tahun itu menjadi pelatih Schalke.

Rangnick dikenal sebagai Sang Profesor karena pada 1998 ia menjelaskan taktik permainan sepak bola dengan menggunakan papan tulis dalam acara televisi bertajuk  Aktualles Sportstudio. Latar belakang Rangnick yang mempelajari ilmu olah raga dan bahasa Inggris, bisa menjadi alasan.

Pada awal kepemimpinan Rangnick, Schalke kudu menghadapi serangkaian duel sulit. Pertama mereka bertandang ke St.Pauli.

Pasukan Die Knappen unggul 2-0 saat seorang suporter bodoh melempar gelas bir kepada asisten wasit. Pertandingan dihentikan pada menit ke-88. Tapi, Komisi Displin Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) akhirnya memberikan kemenangan 2-0 bagi Schalke.

Setelah itu, Schalke melakoni laga ke kandang Inter, mereka menang 5-2. Drama pun berlanjut hingga partai pekan ke-29 Bundesliga. Schalke menghadapi Wolfsburg, yang kini ditangani Magath. Pertarungan penuh emosi ini dimenangi Schalke dengan skor 1-0.

Rangnick tidak pernah punya rencana untuk kembali ke Schalke. Ia bahkan tidak berpikir kembali bekerja sebagai pelatih sebelum 1 Juli.

"Saya mencoba menangani tim ini, seperti biasa saya bekerja dengan anak buah saya. Setiap pemain punya hak yang sama," ucap Rangnick. "Saya memiliki banyak ide dan menjelaskan kepada pemain serta manajemen klub. Mereka sudah mengalami masa yang kurang menyenangkan, jadi saya puas karena kami memulai kerja sama dengan dua kemenangan atas St. Pauli dan Inter Milan," lanjutnya.

Namun, Rangnick mengingatkan pemainnya agar waspada. "Kami melangkah ke final DFB Pokal dan punya peluang mencapai semifinal Liga Champion, tetapi tugas belum selesai. Inter tidak akan menyerah dan kami juga membutuhkan poin agar berada aman di papan tengah Bundesliga," tuturnya.

Sementara itu, situasi di kubu Inter berbanding terbalik dengan kondisi Schalke. Surat kabar Corriere dello Sport menurunkan headline "Inter, selamat tinggal Leo. Kembalilah Mou!" Ya, media dan seluruh pendukung Inter menginginkan Jose Mourinho kembali berkuasa di Giuseppe Meazza.

Lantas sebesar apa peluang Inter untuk menyingkirkan Schalke? Mereka harus menang 4-0. Pada November 2010, Schalke baru saja dipastikan lolos ke perdelapan final Liga Champion saat mereka bertandang ke Kaiserslautern dan kalah 0-5. Dengan kata lain, posisi Schalke belum aman.

Mereka harus ekstra hati-hati jika tidak ingin mengalami nasib buruk pada Kamis. Di Veltins Arena, Inter pasti menampilkan pertahanan lebih kokoh. Serangan yang bagus bisa memenangi pertandingan, tapi pertahanan kokoh bisa memenangi gelar.

No comments:

Post a Comment