Monday, May 2, 2011

Analisis Peluang Schalke di Old Trafford

Analisis Peluang Schalke di Old Trafford. Bukan lantaran media elektronik ini berbasis di Jerman jika akhirnya televisi ARD dalam salah satu talk show sepak bola milik mereka masih menilai Schalke berpeluang lolos ke Wembley 2011 hingga akhir pekan lalu. Semua dihitung secara rasional ala Jerman.

Meski ARD bermarkas di Muenchen, yang notabene adalah kandang Bayern, ulasan mereka menyangkut satu-satunya wakil Jerman yang tersisa di Liga Champion, Schalke terbilang objectif.

Salah satu narasumber mereka adalah Felix Magath, pelatih yang meloloskan Schalke ke perempat final sebelum dipecat pada 16 Maret selama dan akhirnya kini melatih Wolfsburg. Pelatih berumur 57 tahun itu dengan legawa menyebutkan Schalke kini lebih ofensif ketimbang saat ditanganinya.

Ia menyebut kehadiran kembali Jefferson Farfan, Alexander Baumjohann dan Hans Sarpei membuat Schalke cenderung lebih kreatif.

"Untuk menghadapi Manchester United, Schalke memang harus berani menguasai bola dan bersabar dalam membangun serangan," ujar Magath.

Ssaat masih ditangani Magath, Schalke dikenal sebagai klub yang lebih disiplin sehingga tiga nama pemain diatas  sempat dicadangkan karena dianggap sering mbalelo tidak mengikuti instruksi.

Uniknya, usai kalah 0-2 dari MU di semifinal pertama, mayoritas analisis Jerman, termasuk Magath, pun tidak menyalahkan Ralf Rangnick.

Mereka sepakat bahwa pilihan untuk bermain lebih bertahan, ketimbang saat menghadapi Inter Milan di perempat final, sudah tepat.

Taktik itu dianggap para pengamat di  ARD lebih memungkinkan duet Eduardo Goncalves dan Raul Gonzalez punya banyak ruang untuk berimprovisasi di depan lewat serangan balik.

Kekurangan taktik Rangnick pekan lalu hanyalah lemahnya tekanan lini tengah untuk menutupi gerakan MU saat memasuki daerah permainan Schalke. Padahal kala itu Edu sudah ditarik lebih ke bawah sebagai penjemput dan pemberim umpan kepada Raul.

Situasi ini disebut-sebut muncul karena Kyriakos Papadopoulos ditarik menggantikan Benedikt Hoewedes di poisisi bek tengah. Peran Papadopoulos sebagai jangkar pada akhirnya tidak bisa sempurna diisi Joel Matip.

So, untuk mengembalikan kerjasama antarunit di lapangan agar bisa tampil seapik di kandang Inter Milan (menang 5-2), seharusnya Hoewedes kembali bermain.

Bila pemain yang pernah memperkuat Jerman U-21 itu masih cedera, Rangnick baru berpeluang untuk mengimbangi MU jika memainkan pola 4-4-2 murni, bukan 4-4-1-1.

Imbasnya, Schalke pun disebut bisa memasang Jose Jurrado dan Farfan, yang sama-sama agresif, secara berbarengan di lini tengah. Selain salah satu dari mereka harus dikorbankan dan diganti dengan gelandanng yang berperan sebagai jangkar.

Media Jerman yakin masukan ini bakal diperhatikan Rangnick lantaran pelatih yang dikenal amat persuasif pada pemainnya itu adalah seorang holding midfielder saat masih aktif bermain di dunia sepak bola bayaran.


No comments:

Post a Comment