Monday, May 16, 2011

Hercules Terdegradasi Dari Primera Division, Inilah Biang keladinya

Royston Drenthe
Hercules Terdegradasi Dari Primera Division, Inilah Biang keladinya. Mata pecinta sepak bola terbelalak ketika Hercules mampu menumbangkan Barcelona di Camp Nou (jornada 2) dan Sevilla (jornada 5) masing-masing dengan skor 2-0. Sayang, kegemilangan tak berlanjut dan performa klub asal Alicante itu terus memburuk.

Alhasil peringkat Hercules di clasificacion pun semakin menukik dan sempat menyentuh dasar klasmen pada jornada 29. Kondisi itu memaksa Presiden Hercules, Valentin Botella, mencopot jabatan Esteban Vigo sebagai entrenador Hercules.

Miroslav Djukic pun ditunjuk sebagai personal yang dianggap mampu menghadirkan keajaiban. Apes bagi pelatih berusia 45 tahun itu, kondisi akut Hercules sudah tidak bisa diselamatkan. Hasil imbang 2-2 kontra Mallorca (11/5) mengetuk palu nasib Hercules untuk memastikan diri tampil di Segunda Division mulai musim depan.

Kendati gagal menghindari degradasi, Djukic bukan pihak yang dianggap paling bertanggung jawab. Botella justru memilih untuk mengambinghitamkan sejumlah pemain, diantaranya Royston Drenthe.

"Tingkah laku Drenthe membantu Hercules terdegradasi. Klub sudah berinvestasi cukup besar dan kontribusinya bagi tim sangat menyedihkan," ucap Botella di Marca.

Botella memang punya alasan logis untuk mengungkapkan kekesalannya itu. Mangkir dari sesi latihan resmi dan menghilang tanpa pamit sepertinya menjadi hal rutin bagi pemain asal Belanda itu.

Bahkan, pihak klub sempat mencurigai adalanya kebohongan dalam klaim cedera Drenthe sesaat menjelang laga melawan Malaga (jornada 34) awal Mei lalu. Jangan lupakan juga ketika petinggi Hercules dibuat murka saat Drenthe memilih untuk mogok latihan pada Desember.

Kendati gemar membangkang, tetap kurang bijak rasanya jika seorang presiden klub menimpakan sebagian besar kesalahan hanya pada seorang pemain. Apalagi kontribusi Drenthe di Jose Rico Perez pun tidak bisa dianggap minim. Empat gol di Primera Division menempatkannya di posisi ketiga el pichichi klub di bawah David Trezeguet (11 gol) dan Nelson Valdez (8 gol).

Kecepatan eksepsionalnya di sisi kiri lapangan juga kerap merepotikan barisan pertahanan lawan. Plus, kengototan untuk Agen SBOBET mogok pada saat itu didasarkan fakta bahwa ia tak menerima gaji beberapa bulan awal. 


No comments:

Post a Comment