Sunday, May 22, 2011

INILAH 19 FAKTOR KESUKSESAN MANCHESTER UNITED RAIH TROFI EPL 2010/2011

Berita Bola: INILAH 19 FAKTOR KESUKSESAN MANCHESTER UNITED RAIH TROFI EPL 2010/2011. Keberhasilan menjuarai Premier League 2010/11 memastikan Red Devils sebagai kolektor trofi liga Inggris terbanyak, yaitu 19 kali. Berikut 19 faktor kesuksesan Manchester United:

1. Keangkeran Old Trafford

Ini merupakan salah satu faktor yang membuat MU meraih titel juara musim ini. Dari 18 laga kandang, Red Devils tak sekalipun merasakan kekalahan. Jika mampu menghindarinya saat melawan Blackpool pada pekan terakhir (21/5), berarti ini menjadi musim ke-4 MU tanpa kekalahan di kandang. Sebelumnya, unbeatable dialami musim 1995/96, 1999/00, dan 2008/09.

2. Comeback Rooney

Kritik sempat menerpa Wayne Rooney pada awal musim 2010/11. Sang striker sempat diterpa beberapa masalah. Mulai dari deraan cedera, retaknya hubungan rumah tangga, sampai tudingan tidak loyal akibat berniat hengkang dari Old Trafford menuju Manchester City. Namun, segalanya berubah usai dia memperpanjang kontrak hingga 2015 pada 22 Oktober 2010. Performanya perlahan-lahan membaik dan dia sempat mencetak gol-gol krusial bagi timnya. Pada akhir musim, dia langsung membuat perayaan khusus. Dia mencukur bulu dadanya dengan membentuk angka "19".

3. Ledakan Chicharito

Putusan MU merekrut striker asal Meksiko Javier Hernandez, pada April 2010 lalu sangat jitu. Untuk pemain yang dibeli seharga 6,6 juta pounds (sekitar Rp 91 miliar), kontibusinya sangat memuaskan. Pemain yang akrab disapa Chicharito tersebut berkali-kali menjadi pahlawan berkat gol-gol vitalnya. Alhasil, Fergusson menaikkan statusnya dari pemain cadangan menjadi starter menjelang akhir kompetisi.

4.  Assist Nani

Penampilan Nani musim ini tidak terlalu stabil. Kendati demikian, kontribusinya bagi MU musim ini terbilang besar. Dia menjadi pemain yang paling banyak mengkreasi peluang gol. Total dia melepaskan 18 assist plus 9 gol. Dengan 27 poin, dia menyamai perolehan pemain Chelsea, Didier Drogba dengan 15 assist dan 12 gol.

5. Van Der sar's Save

Musim ini, MU tercatat sebagai tim dengan rekor kebobolan terendah kedua. Jumlah 35 gol yang diderita hanya kalah dari Chelsea yang kemasukan 32 gol. Kokohnya pertahanan MU tak lepas dari figus Van der sar di bawah mistar. Musim ini, dia kerap melakukan aksi penyelamatan gemilang yang menyelamatkan MU dari hasil negatif.

6. Minim Streak Negatif

Bisa segera bangkit usai memperoleh hasil negatif  membuktikan ketangguhan mental pemain MU. Faktor tersebut turut memengaruhi keberhasilan meraih gelar di ajang yang bersifat kompetisi. Kalaupun mengalami periode negatif, itu tak berlangsung lama.

7. Fans

Manchester United beruntung memiliki fans dengan loyalitas yang sangat tinggi. Setiap tampil di kandang, Old Trafford hampir selalu penuh. Ini terlihat dari rata-rata jumlah penonton yang datang selama musim 2010/11. Berdasarkan data statbunker, jumlah penonton MU termasuk salah satu yang tertinggi dengan jumlah 74.093 penonton. Ketika klub diterpa krisis finansial, sekelompok pendukung menunjukkan sikap kritis dengan melakukan aksi boikot terhadap pemilik. Aksi tersebut menunjukkan kecintaan yang besar terhadap klub mereka.




8. Transformasi Giggs

Musim 2010/11 sangat berarti bagi Ryan Giggs. Dia berhasil mencatat berbagai torehan rekor klub. Mulai dari juara liga terbanyak dengan jumlah 12, hingga rekor koleksi penampilan terbanyak dengan jumlah 613 (hingga pekan lalu) melewati pencapaian Bobby Charlton. Rekor tersebut tidak akan diraih jika Giggs tidak bisa beradaptasi dengan kebutuhan tim. Ketika MU mengalami krisis gelandang tengah, dia rela dimainkan di posisi yang bukan spesialisasinya.

9. Start Berbatov

Ketika Wayne Rooney belum mencapai performa terbaiknya hingga pertengahan musim ini, kubu MU bersyukur memiliki Dimitiar Berbatov. Striker asal Bulgaria ini menunjukkan kapasitasnya dengan menjadi mesin gol MU. Dua per tiga dari total 21 gol yang diciptakan terjadi sebelum pergantian tahhun.

10. Mental Juara

Musim ini, Red Devils kerap dalam posisi tertinggal. Namun, dengan kematangan mental yang dimiliki, mereka mampu mengubah situasi tertinggal menjadi kemenangan.

11. Si Kembar Da Silva

Rafael dan Fabio da Silva menjadi sebuah fenomena dalam kesuksesan MU musim ini. Sepanjang musim, mereka menjadi salah satu bek sayap terbaik di tanah Inggris. Fenomena itu paling terasa pada diri Rafael. Performa pemain asal Brasil itu semakin menggila usai Gary Neville memutuskan pensiun Februari lalu. Karena mendapat kesempatan bermain yang lebih banyak, skill Rafael meningkat cepat. Kini, selain piawai menjaga pertahanan, Rafael juga handal kala merangsek sisi pertahanan lawan.

12. Great Captain

Itu adalah julukan yang diberikan Tyan Giggs kepada kapten MU, Nemanja Vidic, atas performa impresif serta jiwa kepemimpinannya musim ini. Sanjungan Giggs pada bek asal Serbia itu memang beralasan. Dari 31 kali penampilan, Vidic berhasil membuat gawang MU aman dari kebobolan sebanyak 13 kali. Sebagai kapten, bek berusia 30 tahun itu pun menjelma sebagai motivator ulung buat rekan-rekannya.

13. Kontribusi Phelan

Sosok Mike Phelan buat MU di musim ini begitu terasa. Berkat sentuhan emasnya, MU tetap menuai hasil positif kala Sir Alex harus absen mendampingi tim dalam lima laga domestik usai diberi sanksi oleh FA. Bersama Phelan, prestasi MU cukup impresif yakni dengan memetik tiga kemenangan, sekali seri dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan terjadi saat menjalani semifinal Piala FA melawan Manchester City.

14. Perubahan Fergie

Ada yang berbeda dari sosok Sir Alex musim ini. Dia sudah tak pernah lagi melakukan hairdryer treatment kepada para pemainnya. Ketimbang memaki para pemainnya, dia justru lebih memilih pendekatan secara personal.

15. Kejuatan Smalling

Aksi Chris Smalling musim ini tak bisa dipandang sebelah mata. Mendarat ke Old Trafford pada awal musim, Smalling awalnya hanya diplot sebagai pelapis duet Rio Ferdinand-Nemanja Vidic. Namun, oleh Ferguson, Smalling didapuk sebagai pemain inti guna menemani Vidic di lini pertahanan lantaran Rio Ferdinand cedera. Smalling justru mampu tampil apik dan terlihat sangat padu dengan VIdic.

16. Pengorbanan Scholes

Sosok Scholes memang sudah 36 tahun. Tapi, dia tetap berguna sebagai pemain penting kala Fergie harus mengistirahatkan pemain utamanya, satu pertandingan jelang laga penting. Walaupun hanya menjadi "ban serep", Scholes berhasil memaksimalkan setiap kesempatan dengan baik.

17. Menang Atas Chelsea

Tidak bisa dimungkiri kemenangan di Old Trafford (8/5) ini menjadi titik krusial pencapaian MU. Betapa tidak, sebelum meraih kemenangan, perolehan poin Nemanja Vidic cs hanya terpaut tiga angka dari peringkat kedua, The Blues. Andai saja kala itu terpleset, posisi mereka dipastikan akan sangat terancam.

18. Motivasi

Menorehkan sejarah baru sebagai tim pertama yang mampu merebut gelar Premier League sebanyak 19 kali menjadi tonik khusus bagi punggawa Red Devils guna mengunci gelar musim. Sir Alex Ferguson pun tak menampik hal itu. "Kesempatan untuk menorehkan sejarah baru membuat para pemain merasa sangat lapar akan kemenangan. Menjadi klub pemegang gelar juara terbanyak dan melewati pencapaian Liverpool membuat trofi kali ini terasa sangat spesial," tegas Fergie.

19. Kualitas Skuad

MU musim ini begitu luar biasa. Ketika ada pemain yang abses akibat cedera atau skorsing, pemain lain sanggup menggantikannya. Di lini belakang, Chriss Smalling mampu menutupi ketidakhadiran Rio Ferdinand di awal musim dengan sangat baik. Sementara di lini tengah, Anderson serta Park Ji Sung berhasil menjalankan tugasnya dengan baik kala Darren Fletcher dan Antonio Valencia harus absen panjang karena cedera. Hal serupa juga terjadi di lini depan, Rooney, Berbatov, maupun Hernandez bergantian mampu mengisi kekosonangan.

No comments:

Post a Comment