Wednesday, May 4, 2011

Jelang F1 GP Turki 2011: Lupakan Strategi Mengalah di Kualifikasi

Jelang F1 GP Turki 2011
Jelang F1 GP Turki 2011: Lupakan Strategi Mengalah di Kualifikasi. Mark Webber tampil brilian di GP Cina ketika start dari posisi 18 dan berhasil finis di posisi ketiga. Namun, pada GP Turki di Sirkuit Istanbul Park, Ahad (8/5), dipercaya tidak akan lagi ada pembalap yang mengorbankan posisi start untuk menghemat ban.

Bos Red Bull, Christian Horner, sempat menyuarakan bahwa saat ini posisi start tidak akan menentukan lagi seperti dulu. Tentu Horner berpatokan pada kiprah Weber. Start dari posisi 18 artinya Weber sudah tersisih sejak Q1. Dengan tidak tampil di Q2 dan Q3, Weber punya persedian ban baru yang banyak dan kelebihan ini yang dipakainya di Shanghai.

Namun, dengan karakter sirkuit yang memiliki trek sangat abrasif, Istanbul justru akan menjadi neraka jika pembalap mengorbankan posisi start. Penurunan performa ban yang akan sangat signifikan di Istanbul membuat pembalap diyakini akan turun dengan srtategi tiga kali stop, maka posisi start menjadi sangat penting. Karena akan terjadi perebutan posisi start terdepan, maka pebalap cenderung akan memilih memakai ban baru untuk kualifikasi.

"Akan ada keuntungan jika ada ban baru di lomba. Namun, dengan tingkat kompetisi yang ketat, akan memaksamu untuk turun dengan ban baru di kualifikasi. Saya tidak yakin memilih tidak ikut Q3 untuk menyimpan ban adalah pilihan yang tepat," ucap Phil Prew, Kepala Race Engineer McLaren.

Bagi Jenson Button, hal paling krusial yang harus menjadi perhatian utama adalah pemakaian ban. Bukan persoalan berapa stop yang akan digunakan, tapi lebih pada kemampuan pebalap memantau kondisi ban selama lomba.
"Akan sangat penting memakai ban pada titik aman dan itu yang akan menentukan kapan dan berapa banyak kami mengganti ban selama lomba," sebut Button.

Persoalan strategi sendiri hingga tiga seri berlalu, belum ada pebalap atau tim yang yakin strategi seperti apa yang cocok untuk musim 2011. Di setiap seri, tim harus meraba ulang strategi yang akan mereka gunakan berdasarkan data yang diperoleh pada saat latihan Jumat dan Sabtu. Di Cina misalnya, sungguh variasi kombinasi strategi pitstop dan penggunaan ban sangat banyak dan banyak juga yang berjalan dengan baik.

"Setelah tiga GP, tetap masih terlalu awal untuk mengatakan cara seperti apa yang terbaik digunakan dengan semua peraturan baru ini. Semua strategi harus ditentukan tergantung pada karakter sirkuit," sebut pebalap Ferrari, Felipe Massa.

Pemasok ban Pirelli juga menyebutkan bahwa Turki adalah seri yang sangat ditunggu karena akan menjadi tes sesungguhnya bagi performa ban. Dengan  tikungan cepat, bumpy, dan abrasif, ditambah suhu yang biasanya hangat, lebih hangat dari Benua Eropa pada umumnya, ban menjadi faktor penting untuk meraih kemenangan.

Untuk Turki, Pirelli menyediakan komponen soft dan hard yang bisa digunakan oleh pebalap. Dua jenis ban inilah yang diyakini akan membuat semua pebalap dan tim memutar otak untuk menentukan strategi lomba. Situasu di Turku sendiri makin bertambah sulit karena dengan jadwal yang tiga pekan lebih awal dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, suhu udara dan trek akan lebih dingin dari biasanya.

"Tentu semuanya tergantung pada strategi individual yang dipilig tim, yang juga tergantung pada situasi saat lomba. Sementara itu, suhu di Turki yang biasanya hangat dari perkiaraan cuaca justru akan lebih dingin dari biasanya. Kondisi seperti inilah yang akan membuat race weekend menjadi semakin menarik," sebut Paul Hembery bos Pirelli.

No comments:

Post a Comment