Wednesday, May 18, 2011

Analisis Ketajaman Cristiano Ronaldo di La Liga: CR7 Menggunakan Filosofi Salesman

Berita Bola | Analisis Ketajaman Cristiano Ronaldo di La Liga: CR7 Menggunakan Filosofi Salesman. Pernah mendengar filosofi salesman? Begini bunyinya: semakin sering menerima penolakan, maka kian dekatlah dengan kesuksesan.

Sederhananya begini, anggaplah rata-rata tiap tiap 10 kali bercuap-cuap menawarkan barang dagangan ada satu yang terjual. Nah, bila sudah ditolak sembilan kali, bukankah sangat mungkin barang dagangan bakal dibeli oleh orang berikut yang ditawari?

Percaya atau tidak, winger Real Madrid, Cristiano Ronaldo, ternyata menerapkan prinsip kerja serupa. Eits, jangan keburu kesal. Justru metode salesmen ini yang membuat CR7 tinggal selangkah lagi mencatatkan sejarahnya.

Bila berpegang pada ketentuan FIFA dan RFEF bahwa gol terakhir Madrid dalam kemenangan 2-1 kontra Sociedad di jornada ketiga tercatat atas nama Pepe, maka CR7 baru mengkoleksi 38 gol dan bukan 39 seperti yang dituliskan Marca. Kala itu, bola tendangan bebas Ronaldo memang berbelok dan meluncur masuk setelah membentur badan Pepe.

Lupakan sejenak kontroversi itu. Dengan angka 38 sekalipun, Ronaldo sudah tercatat sebagai pemain ketiga sepanjang sejarah, setelah Telmo Zarra (1950/51) dan Hugo Sanchez (1989/90), yang bisa mengkoleksi gol sebanyak itu di ajang La Liga dalam semusim. Dengan sisa satu laga, CR7 berpeluang besar melewati kedua nama terakhir.

CR7 sepertinya paham benar bahwa gol tidak mungkin tercipta bila tidak ada tembakan ke gawang lawan. Setiap bertanding, pemain berusia 26 tahun itu terus dan terus melepaskan tendangan demi mendapatkan gol. Ia mungkin berpikir  10 kali menembak masak tidak satu pun yang menjadi gol. Mirip seperti salesmen, bukan?

Lihat catatan statistik Ronaldo di La Liga musim ini. Hingga pekan lalu, eks Manchester United tersebut sudah melepaskan 238 tembakan ke arah gawang. Dengan begitu, torehan 38 gol membuat persentase gol terhadap tembakan hanya 15,96%.

Dari total 238 tembakan tersebut, 95 diantaranya tepat mengarah ke gawang lawan. Artinya, persentase gol terhadap shot on goaljuga tak begitu paten, hanya 40%.

Jika dibedah lebih dalam lagi, kaki kanan menjadi senjata paling mematikan dengan catatan 26 gol. Sebanyak 8 buah dicetak melalui kaki kiri, sementara 4 sisanya lewat sundulan. Sebagai tambahan, 11 gol CR7 tercipta setelaj memanfaatkan assist dari tandem lini tengah asal Jerman, Mesut Oezil, yang musim ini cuma mencatatkan total 17 assist di Liga Spanyol.

Well, kehebatan CR7 tak hanya terlihat dalam open play. Pemain kelahiran Madeira ini juga piawai memanfaatkan bola mati. Selain rekor 100% dalam delapan tendangan pinalti di La Liga, CR7 adalah eksekutor bola mati utama Los Blancos.

Kehebatan itu terlihat saat menang 3-1 atas Villarreal pekan lalu. Sepasang gol tim asuhan Jose Mourinho tercipta melalui free-kick indah CR7.

Oh ya, tahukah anda bahwa akselerasi tendangan bebas sang bintang lebih hebat dari mobil F1? Menurut penelitian Universitas Coruna, bola mati tendangan CR7 bisa melesat hingga 119 km/jam atau sekitar 32 m/detik alias jauh diatas akselerasi jet darat yang berada di angka 4,6 m/detik.
Daftar Pekan Gol CR7 di La Liga 2010/11:


Jornada           Lawan               Jumlah Gol              Keterangan
4 Espanyol 1 Kandang
6 Deportivo La Coruna 2 Kandang
7 Malaga 2 Tandang
8 Racing Santander 4 Kandang
9 Hercules 2 Tandang
12 Athletic Bilbao 3 Kandang
14 Valencia 2 Kandang
15 Real Zaragoza 1 Tandang
17 Getafe 2 Tandang
18 Villarreal 3 Kandang
22 Real Sociedad 2 Kandang
26 Malaga 3 Kandang
31 Athletic Bilbao 1 Tandang
32 Atletico Madrid 1 Kandang
35 Sevilla 4 Tandang
36 Getafe 3 Tandang
37 Villarreal 2 Tandang

No comments:

Post a Comment