Thursday, June 23, 2011

Berita Bola: Best of The Best Player Dalam Dua Dekade Terakhir

Berita Bola: Best of The Best Player Dalam Dua Dekade Terakhir. Adalah lebih mudah membagi para maestro sepak bola sesuai dengan perkembangan olah raga ini. Tentu tingkat kesulitan bermain Pele tidak bisa disamakan dengan sepak bola yang dimainkan Maradona. 

Menjatuhkan pilihan pada pesepak bola terbaik dalam dua dekade di empat lini lapangan hijau ternyata tidak mudah. Siapa saja pelakon sepak bola terbaik dan yang terbaik dalam dua dekade terakhir pilihan BolaGoalNet? Inilah daftarnya: 

A. Kiper Terbaik dari yang Terbaik: IKER CASILLAS

Sederet penjaga gawang super muncul dalam 20 tahun terakhir. Melihat kombinasi level kualitas teknik, kosistensi, kontribusi untuk tim, dan raihan trofi, BolaGoalNet melihat tak ada yang dapat mengimbangi kehebatan Iker Casillas.

Walter Zenga, Peter Schmeichel, Michel Preud'homme, Jose Luis Chilavert, Edwin van der Sar, Andreas Koepke, Oliver Kahn, Vitor Baia, Fabian Barthez, Gianluigi Buffon, dan Petr Cech adalah sebagian kiper bintang lima yang muncul dalam dua dekade terakhir. Semuanya selalu memiliki nilai minus dibandingkan dengan Casillas.

Iker Casillas sempurna dalam hal teknik sebagai penjaga gawang. Casillas memiliki semuanya, postur ideal, refleks, kecepatan, pengambilan posisi, dan sulit dikalahkan dalam duel one-on-one. Kemampuan itu, plus raihan prestasinya, mungkin akan membawa Casillas menjadi Kiper Terbaik Dunia Sepanjang Masa. 

B. Bek Terbaik dari yang Terbaik: PAOLO MALDINI

Beruntung bagi seorang pemain yang memiliki karir gemerlap sepanjang 24 tahun. Paolo Maldini, yang menggantung sepatu dua tahun silam, telah dikenal lebih lebih dari empat generasi pecinta sepak bola di Italia dan dunia. Selama itu pula ia tampil dengan konsisten.

Paolo Maldini mempunyai kemampuan komplet. Ia punya kecepatan lari yang di atas rata-rata: data di kamp AC Milan mencatat bahwa dalam masa terbaiknya ia mampu menempuh jarak 100 meter dalam tempo 10,8 detik.




Keunggulan itu pun ditopang dua aspek fisik lainnya, yaitu ia berkaki kidal sehingga manuvernya unik dan memiliki tinggi badab ideal 186 cm yang efektif dalam duel-duel udara. Timing untuk melakukan tekel dan penempatan dirinya dalam menyerang serta bertahan pun terbilang nyaris sempurnya. 

Secara internasional, Paolo Maldini mulai dibicarakan ketika bermain bagi Gli Azzurri pada Euro 1988 di Jerman. Media-media Jerman menyebut bek kiri yang kurus dan berwajah bayi itu sangat tangguh dan punya tekel yang bagus hingga akhirnya menyulitkan pemain idola di Der Panzer semodel Pierre Littbarski dan Olaf Thon untuk melewatinya. 

C. Gelandang Terbaik dari yang Terbaik: ZINEDINE ZIDANE

Lini belakang kerap disebut lini terpenting bagi sebuah tim bila ingin menjadi kubu yang lebih dominan dalam sepak bola. Sektor yang mengakrabi transisi bertahan ke menyerang atau sebailknya ini tak pelak membutuhkan aktor hebat.

Menjadi penghubung antara lini belakang dan depan, kerja gelandang hampir dipastikan lebih keras dari pada bek dan penyerang. Wajar bila peredaran bola praktis lebih banyak di sektor tengah. Karena itu, sebagian besar kreativitas yang mengawali kesuksesan, atau lebih tepatnya kemenangan, datang dari lini tengah. Tak aneh bila skill kemudian menjadi nilai tinggi bagi seorang pemain tengah.

Tolak ukur kualitas teknis sulit diturunkan sebagai yang tertinggi kalau menganggap tinggi kepentingan lini tengah. Tidak mengherankan juga kalau Zinedine Zidane tampak menonjol dibandingkan gelandang-gelandang lain dalam dua dekade terakhir menurut BolaGoalNet

Skill luar biasa Zizou membuat bola seperti menuruti keinginannya. Ya, kendalinya terhadap bola terasa magis, tak cuma bagi penonton, tapi juga bagi lawan. Kemantapan itu dimulai ketika bola datang ke arahnya. Demikian pula ketika si pesulap mengirimkan bolanya ke pemain lain atau memutuskan untuk menembaknya.

D. Penyerang Terbaik dari yang Terbaik: RONALDO

Panggung lapangan hijau, khususnya Eropa, memang menjadi pemandangan tak biasa sejak Ronaldo melakoni debut bersama PSV Eindhoven pada musim 1994/95. Dari bocah ingusan asal Cruzeiro, Ronaldo mendadak memuncaki daftar pencetak gol di klub Eredivisie tersebut. Dalam dua musim, Ronaldo mengemas 42 gol dari 46 partai.

Ronaldo yang lahir dari keluarga miskin di Rio de Janeiro meraih segalanya lewat sepak bola. Ia memenangi Ballon d'Or pertama pada 1997 saat berusia 21 tahun dan meraihnya kembali pada 2002. Selain Zidane, hanya Ronaldo yang bisa tiga kali terpilih sebagai Pesepak Bola Terbaik FIFA (1996, 1997 dan 2002). Dalam situasi one-on-one, Ronaldo bisa mengalahkan bek mana pun di dunia.





No comments:

Post a Comment